Memimpin Karyawan

Pemimpin yang baik adalah orang yang belajar dari kesalahan, dan tidak pernah berhenti untuk mempelajari hal yang baru berada di sekitarnya.

Pemimpin yang Baik Memiliki Attitude yang Tidak ‘Nyeleneh’

Menjadi seorang pemimpin itu artinya Anda akan menjadi seseorang yang akan selalu berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai karakteristik, baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan.

Satu penilaian yang paling penting dalam diri seorang pemimpin adalah tentang etika-nya.

Pemimpin yang Baik Terbuka untuk Mendengarkan Masukan Orang Lain dan Kritis

Tidak ada orang yang sempurna dalam dunia ini, begitu pula seorang pemimpin.

Dalam setiap ide dan gagasan yang dikeluarkannya, pasti memerlukan kritik dan saran dari orang lain.

Untuk itulah, Anda harus selalu terbuka untuk setiap masukan yang diberikan dari orang lain.

Namun, bukan berarti setiap masukan harus diterima dengan mentah-mentah.

Perlu proses yang dilakukan supaya masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat meningkatkan kualitas dari ide dan gagasan yang telah Anda komunikasikan.

Pemimpin yang Baik Memiliki Hubungan dengan Orang Lain yang Bersifat Saling Menguntungkan

Pikirkan kembali tentang bagaimana jalan terbaik untuk memiliki hubungan dengan orang lain yang bersifat saling menguntungkan.

Karena, orang lain akan selalu melihat apa manfaat yang dapat mereka dapatkan jika berada di bawah kepemimpinan Anda, entah dalam dalam bentuk materi, ilmu ataupun hal lainnya.

Pemimpin yang Baik Selalu Belajar dari Lingkungan Sekitar

Menjadi seorang pemimpin tidak selalu harus memiliki jabatan.

Hal itu dapat Anda dapatkan dari apa yang telah Anda berikan kepada kelompok Anda.

Semuanya sanggup Anda raih karena mampu membaca lingkungan sekitar dengan baik dan telah berkomunikasi dengan baik bersama tim sehingga keberadaan Anda dapat menawarkan solusi terbaik dalam setiap pemecahan masalah.

Pemimpin yang Baik Memiliki Wawasan Luas dan Tidak Pernah Berhenti Belajar

Ingin menjadi pemimpin dalam organisasi di suatu tempat?

Kurangilah membaca buku yang hanya berfokus pada bidang yang Anda geluti di organisasi tersebut dan terbukalah untuk membaca buku pengetahuan lain agar wawasan Anda semakin luas sehingga setiap komunikasi yang terjadi antara Anda dengan orang lain akan selalu berjalan dengan baik.

Semakin terbuka pikiran Anda dengan pengetahuan lainnya, semakin mudah Anda menemukan solusi untuk memecahkan suatu masalah.

Etika Bisnis

Kata etika, Menurut bahasa Yunani, kata etika berawal dari kata ethos yang memiliki arti sikap, perasaan, akhlak, kebiasaan, watak. Sedangkan Magnis Suseno berpendapat bahwa etika merupakan bukan suatu ajaran melainkan suatu ilmu. Kata kedua adalah bisnis, yang diartikan sebagai suatu usaha. Jika kedua kata tersebut dipadukan, yaitu etika bisnis maka dapat didefinisikan sebagai suatu tata cara yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan kegiatan berbisnis.

Fungsi Etika Bisnis

Fungsi etika bisnis diantaranya adalah dapat mengurangi dana yang diakibatkan dari pencegahan yang kemungkinan terjadinya friksi atau perpecahan, baik dari intern perusahaan itu sendiri maupun ekstern.

Selain itu, dalam penerapan etika bisnis ini juga berfungsi untuk membangkitkan motivasi pekerja agar terus meningkat, melindungi prinsip dalam kebebasan berdagang atau berniaga, serta dapat meciptakan keunggulan dalam bersaing.

Secara umum, suatu tindakan perusahaan yang kurang etis akan membuat konsumen menjadi terpancing dan pada akhirnya muncullah sebuah tindakan pembalasan. Seperti contoh adanya larang beredarnya suatu produk, gerakan pemboikotan, dan yang sejenisnya, maka yang terjadi adalah penurunan nilai jual dan juga perusahaan.

Tujuan Dibuatnya Etika Bisnis. Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan individu maupun perusahaan.

Etika bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang sudah diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar minimal dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.

Prinsip Etika Bisnis

Kejujuran ketika berkomunikasi dan bersikap

Kejujuran merupakan poin penting dalam menjalankan usaha sekaligus membangun kepercayaan. Dalam berbisnis, Anda wajin bersikap jujur dalam segala hal. mulai dari memberikan informasi dan menganalisa kekuarangan perusahaan.

Integritas

Seseorang yang mempimpin perusahaan mendapatkan keparcayaan dari oran lain karena mempunyai integritas. Integritas dapat diartikan sebagai konsistensi antara pemikiran, perkataan, dan perbuatan.

Memenuhi janji serta komitmen yang dibuat

Seorang pebisnis dapat dipercaya karena mampu memenuhi semua janji serta komitmennya yang pernah dibuat. Dalam berbisnis Anda tidak boleh asal membuat janji, tetapi saat diucapkan Anda dapat langsung memenuhinya dengan baik.

Loyalitas

Loyalitas merupakan hal yang penting dalam berbisnis. Hal ini agar bisnis yang Anda jalani dapat berjalan dengan baik tanpa adanya konflik. Keloyalan dapat ditunjukan dengan bekerja keras sesuai dengan visi misi perusahaan serta mampu membedakan urusan kantor dengan masalah pribadi. Loyalitas juga dapat terlihat dari keseriusan Anda mengembangkan bisnis yang dijalani.

Teknologi Informasi Cyber Crime

Kecenderungan insiden di bidang teknologi komputer dan komunikasi digolongkan ke dalam program hacking: Packet flooding

Packet sniffing

Backdoor

Secara umum kita fokus pada sistem komputer berbasis windows. Dalam kenyataan kejahatan komputer sudah sangat meluas, sudah tidak melihat kepada basis sistem operasi saja.

Beberapa istilah Kejahatan di bidang Teknologi Informasi:

Cybercrime

Kejahatan Mayantara ( Barda Nawawi A.)

Computer Crime

Computer Abuse

Computer Fraud

Computer Related Crime dll

Cybercrime

Perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi.

CYBERCRIME ; JENIS KEJAHATAN

a. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person) Jenis kejahatan ini sasaran serangannya adalah perorangan / individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujan penyerangan tersebut, contoh : Pornografi, Cyberstalking, Cyber-Tresspass. 

b. Cybercrime menyerang Hak Milik (Against Property) Kejahatan yang dilakukan untuk mengganggu atau menyerang hak milik orang lain, contoh : pengaksesan komputer secara tidak sah, pencurian informasi, carding, cybersquatting, typosquatting, hijacking, data forgery.

c. Cybercrime Menyerang Pemerintah (Against Government )Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan khusus penyerangan terhadap pemerintah, contoh : cyber terorism, craking ke situs resmi pemerintah.

Good Corporate Govermance

Coorporate Goverment atau disingkat dengan GCG merupakan suatu struktur dan mekanisme yang mengatur pengelolaan perusahaan agar sesuai dengan peraturan, perundang – undangan, dan etika usaha yang berlaku.

Secara singkat GCG adalah prinsip baik yang mendasari proses dan pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan, undang – undang, dan etika usaha.

Sebuah perusahaan yang tidak menerapkan GCG ini maka akan di cap sebagai perusahaan yang tidak baik, dan rawan akan terjadinya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) di perushaan tersebut, sehingga perusahaan tersebut akan kesulitan dalam menarik investor.

Wahyudi Prakarsa (dalam Sukrisno Agoes, 2006) menjelaskan tatakelola perusahaan yang baik adalah “Mekanisme administratif yang mengatur hubungan-hubungan antara manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok-kelompok kepentingan yang lain. Dimana hubungan ini dimanifestasikan dalam bentuk aturan permainan dan sistem insentif sebagai kerangka kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan, cara pencapaian tujuan serta pemantauan kinerja yang dihasilkan”.

Manfaat GCG

Sebenarnya manfaat dari GCG yang bisa dirasakan oleh perusahaan itu banyak , namun secara garis besarnya manfaat dari GCG diantaranya :

Para Investor akan lebih antusias untuk berinvestasi di perusahaan yang telah menerapkan GCG.

Tata kelola perusahaan yang kurang baik , lama-lama sedikit demi sedikit akan mempengaruhi terjadinya krisis perusahaan.

Dapat menjadi dasar berkembangnya sistem dan bisnis baru.

GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Tujuan GCG

Mengoptimalkan nilai perusahaan agar memiliki daya saing yang kuat.

Mendorong pengelolaan perusahaan menjadi lebih profesional.

Meningkatkan perkembangan investasi pada perusahaan.

Agar Mendorong perusahaan untuk menjalankan perusahaanya dengan berlandaskan hukum yang berlaku.

Manajemen Risiko

Resiko adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan cidera/kerugian atau merupakan kombinasi dan kemungkinan / peluang dan akibat.

Pengertian manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghapus risiko yang tidak dapat diterima.

Tujuan Manajemen Risiko

Sebuah manajemen memang selalu memiliki memiliki tujuan, tidak terkecuali manajemen risiko. Beberapa tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Melindungi Perusahaan

Melindungi Perusahaan dalam hal ini, manajemen akan memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.

2. Membuat Kerangka Kerja

Membantu Pembuatan Kerangka Kerja dimana dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko ini dilakukan secara konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis dan juga fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.

3. Supaya Pro Aktif

Tujuan manajemen risiko selanjutnya ialah mendorong manajemen Agar Proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan juga menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dalam kinerja sebuah perusahaan.

4. Lebih Hati-Hati

Sebagai peringatan untuk berhati-hati guna mendorong semua individu dalam perusahaan supaya bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan agar tercapai tujuan yang diinginkan bersama.

5. Meningkatkan Kinerja

Dapat meningkatkan kinerja perusahaan dimana dalam membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko atau yang biasa disebut dengan risk map.

6. Sosialisasi

Bisa mensosialisasikan Manajemen Risiko dimana dalam hal ini dibangun kemampuan individu maupun manajemen guna mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk management.

Bentuk Resiko

Resiko Objektif  adalah resiko yang dapat diukur, variasi yang relatif dalam kerugian yang aktual dari perkiraan kerugian

Resiko Subjektif  adalah resiko yang tidak dapat diukur, ketidakpastian berdasarakan pada kondisi mental seseorang atau pernyataan

Komponen Manajemen Resiko :

Lingkungan Internal (Internal Environment)

Penentuan Sasaran (Objective Setting)

Identifikasi Peristiwa (Event Identification)

Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Tanggapan Risiko (Risk Response)

Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Pemantauan (Monitoring

Kerja Sama Tim

Team adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda, yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Sebuah tim kerja seharusnya berupaya supaya bisa menghasilkan kinerja yang baik dibandingkan jika pekerjaan tersebut dilakukan secara individu. Secara teori, kerja tim alias teamwork merupakan kemampuan menjalin kerjasama menuju visi dan misi yang sama.

Karakteristik Team

– Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu team.

– Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.

Prinsip Kerja sama Tim

                Dalam suatu organisasi, setiap anggota harus menerapkan prinsip – prinsip kerja sama tim seperti :

1. Kepercayaan

Percaya akan kemampuan anggota organisasi yang lain.

2. Ketulusan

Kepercayaan yang dibangun dengan rasa tulus , menimbulkan rasa tidak saling curiga.

3. Totalitas

Bekerja dengan totalitas sepenuh tenaga.

4. Kekompakan

Kekompakan antar anggota diibaratkan bagaikan pondasi bagi organisasi.

5. Keberagaman

Dengan Keberagaman ide dan pendapat setiap anggota, akan memperkaya wawasan setiap anggota organisasi

6. Kebersamaan

Kebersamaan harus terjalin antar anggota organisasi agar rasa tanggung jawab bersama selalu tertanam pada diri setiap anggota.

7. Toleransi

Selalu bersikap tolerir antara satu anggota dengan anggota lainnya.

Ciri-ciri Team yang hebat :

menciptakan hasil dengan cepat;

kreatif;

bijaksana;

positif

konsisten.

Tujuan Kerja Sama Tim

Membangun komunitas dalam tim

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan bersama

Menghindari konflik antar anggota organisasi

Menghasilkan keputusan yang kolektif (kemufakatan)

Menciptakan kelompok dalam arti mengembangkan dan memelihara serta memulihkan fungsi tim.

Memotivasi Karyawan

Motivasi merupakan sifat atau watak yang dimiliki oleh seseorang yang bisa dilihat oleh orang lain. Motivasi yang positif dapat memberikan dorongan kuat bagi seseorang.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk memberikan motivasi positif kepada karyawan perusahaan:

1 . Buat Suasana Kerja yang Positif dan Menyenangkan

Setiap orang dengan berbagai latar belakang sekali pun, pasti mengharapkan lingkungan yang nyaman. Karyawan yang memiliki kepribadian introvert mungkin akan merasa lebih nyaman jika diberikan ruang dan waktu untuk bekerja sendirian. Namun sebaliknya bagi karyawan extrovert, berada di ruangan yang hening tanpa pembicaraan apapun mungkin bisa membuatnya frustasi. Cobalah untuk lebih mengenali karyawan-karyawan yang Anda tangani. Ketahui lingkungan kerja seperti apa yang akan membuat mereka lebih nyaman.

2. Motivasi Karyawan untuk Terus Belajar dan Berkembang

Semua orang harus terus belajar setiap hari untuk menjadi lebih baik. Baik itu dalam kehidupan, maupun dalam pekerjaan. Setiap perusahaan tentu mengharapkan pertumbuhan untuk menjadi perusahaan yang lebih besar di kemudian hari. Sekali lagi, karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga. Dengan begitu pertumbuhan perusahaan sangat ditentukan oleh pertumbuhan karyawannya. Mulailah memberikan motivasi kepada karyawan untuk mau terus belajar dan berkembang. Tanamkan kultur ini sehingga karyawan tidak mudah merasa puas dengan kemampuannya saat ini.

3 . Rencanakan Acara Gathering Bersama Seluruh Karyawan dan Direksi

Sesekali mengadakan acara gathering bersama dengan seluruh karyawan bukanlah ide yang buruk. Terkadang ketika sudah terlalu banyak berfokus hingga stres dalam pekerjaan, setiap orang memerlukan waktu untuk refreshing.

4. Berikan Perhatian yang Wajar kepada Karyawan

Setiap orang dalam kehidupannya memiliki permasalahan masing-masing. Permasalahan pribadi tidak selayaknya dibawa ke perusahaan. Tetapi ada kalanya seseorang ingin mendapatkan perhatian. Ketika karyawan sedang mengalami permasalahan pribadi, bisa saja ia ingin diperhatikan. Walaupun perhatian ini tidak selalu harus langsung terkait dengan permasalahan pribadi yang dialaminya.

Namun sekedar memberikan perhatian yang sewajarnya kepada karyawan dapat membuatnya merasa diperhatikan. Setidaknya karyawan tidak merasa sendirian. Anda dapat memulai kultur ini agar seluruh karyawan terpengaruh untuk saling memberikan perhatian yang sewajarnya.

5. Berikan Contoh yang Baik

Dalam kepemimpinan selalu dijelaskan bahwa seorang pemimpin yang baik bukan hanya yang menyuruh seseorang dengan perkataan. Tetapi juga melakukannya dengan tindakan agar menjadi contoh bagi para pengikutnya.

6. Diskusikan Bonus dan Insentif yang Adil dengan Direksi

Mari bersikap realistis, salah satu bentuk motivasi yang paling signifikan tentunya adalah bonus dan insentif. Namun bonus dan insentif juga harus diberikan secara bijak. Jangan sampai bonus dan insentif hanya membuat karyawan menjadi ‘manja’ dan merasa tidak perlu bekerja lebih baik lagi. Tanamkanlah pemikiran bahwa bonus dan insentif adalah sesuatu yang harus dicapai dengan usaha lebih.

Karyawan adalah aset berharga yang dimiliki setiap perusahaan. Tanpa kinerja yang baik dari karyawan, dapat dipastikan perusahaan akan mengalami kesulitan.

Mengelola Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu elemen terpenting yang akan memutar roda perusahan terus berjalan. Meskipun ini tidak berhubungan langsung dengan keuangan atau pendapatan perusahaan, namun secara tidak langsung dapat berimbas pada kinerja perusahaan.

Manajemen SDM sangat perperan penting untuk mengatur pengelolaan SDM dan sumberdaya perusahaan agar memberikan hasil maksimal dan memiliki loyalitas tinggi.

Setiap jajaran manajemen SDM harus menciptakan SDM yang handal dan melakukan training, coaching dan motivation pada setiap karyawan agar mampu menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Dalam jangka panjang, perusahan melalui manajemen sumberdaya manusia akan diarahkan untuk :

Memberikan kesempatan sumber daya manusia untuk berkembang menjadi pribadi yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Selain untuk kebaikan perusahaan juga untuk kebaikan perorangan itu sendiri.

Memperkuat produk unggulan di setiap unit kerja untuk menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam perusahaan.

Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan

Dapat membangun peralatan produksi yang maju dan canggih

Melakukan reformasi manajemen administrasi secara sistematis dan terintegrasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. 

Sumber daya manusia yang bermutu semakin dibutuhkan setiap perusahan untuk mencapai sasaran perusahaan. Pemanfaatan sumber daya manusia haruslah berlangsung dengan baik dengan perencanaan sumberdaya yangbaik pula. Dimulai dari pengaturan kembali dan penempatan SDM pada posisi yang tepat. Menempatkan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya. Sehingga pemberian kontribusi karyawan dapat berlangsung maksimal. 
Sumber daya manusia yang bermutu semakin dibutuhkan setiap perusahan untuk mencapai sasaran perusahaan.

Promosi Produk

Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka mengenali produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka, agar mereka tertarik dengan produknya, hingga membeli produk tersebut.

Tujuan promosi

Tujuan promosi di antaranya adalah:

Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial

Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba

Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan

Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar

Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing

Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.

Cara Mempromosikan Produk

Promosikan produk melalui sosial media (Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain)

Tempatkan iklan baris di koran.

Pasang Iklan di buku telepon (yellow pages).

Beriklan di pusat grosir.

Mendekati pelanggan melalui telepon.

Promosi melalui surat.

Jadi pembicara di seminar, dan berbicara tentang hal-hal yang hanya dikendalikan

Distribusi Produk

Distribusi dalam wirausaha mengandung makna salah satu kegiatan ekonomi yang meliputi seluruh kegiatan bermula dari pembelian , pengepakan , penyimpanan, pengiriman, penetapan ukuran , hingga pada memperluas informasi dan mempromosikan produk kepada konsumen .

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi distribusi terhadap produk/barang, misalnya seperti:

a. Faktor sifat produk/barang

Misalnya produk yang mudah rusak akan disalurkan dengan cepat karena jika terlalu lama produk tersebut dapat rusak, sedangkan produk yang tahan lama bisa disalurkan dengan jangka waktu yang relatif lama.

b. Faktor jumlah produk/barang

Jika produk yang dihasilkan produsen banyak maka akan semakin luas pemasaran tersebut, otomatis distribusi-pun akan membutuhkan waktu yang panjang. Tapi jika jumlah produk yang dihasilkan tidak terlalu banyak otomatis distribusi-pun akan membutuhkan waktu yang relatif sebentar.

c. Faktor luas daerah

Jika konsumen letaknya menyebar, otomatis saluran distribusi-pun akan semakin panjang atau lama. Tapi jika letak konsumennya memusat saluran distribusi-pun akan sebentar.

d. Faktor sarana komunikasi dan angkutan

Jika sarana komunikasi dan angkutan banyak tersedia maka distribusi produk-pun akan semakin mudah dan berkelanjutan. Tapi sebaliknya juga sarana komunikasi dan angkutan sulit maka distribusi produk-pun akan sulit dan cenderung tidak berkelanjutan.

e. Faktor perusahaan

Perusahaan harus mengetahui produk apa saja yang dibutuhkan konsumen atau pasar saat ini, sehingga perusahaan dapat melakukan produksi barang yang tepat dan waktu penyaluran produk yang tepat juga.

f. Faktor kebiasaan saat melakukan pembelian

Misalnya seperti pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan saat membeli produk sebagai perantara, sikap perantara terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh produsen, banyaknya produk yang harus disalurkan dan banyaknya biaya yang harus dikeluarkan pada saat menyalurkan produk tersebut.

g. Faktor biaya

Jika biaya distribusi mahal maka akan mengakibatkan penyaluran produk tidak berkelanjutan atau bisa saja jarang. Tapi jika biaya distribusi murah maka penyaluran produk akan berkelanjutan dan harga produk-pun relatif lebih murah.

h. Faktor pasar

Jika pasar semakin banyak untuk menjual produk, maka semakin besar juga peranan distribusi.

Adapun pelaku-pelaku yang berperan dalam distribusi produk atau jasa, yang diantaranya:

a. Pedagang

Merupakan perantara yang cara usahanya membeli dan menjual produk atas keinginannya sendiri. Pedagang diantaranya ada dua yaitu pedagang besar dan pedagang kecil.

b. Agen

Merupakan lembaga atau orang yang bertindak sebagai penyalur produk tertentu yang dihasilkan perusahaan atau produsen tertentu dan bertindak atas nama perusahaan yang memberikannya tugas untuk menyalurkan barang.

c. Makelar

Merupakan lembaga atau orang yang bertindak sebagai perantara, kegiatannya menjual dan membeli produk tapi atas nama orang lain bukan atas namanya sendiri.

d. Eksportir

Merupakan lembaga atau orang yang kegiatannya membeli produk dari pedagang ataupun dari produsen dalam negeri lalu menjualnya ke luar negeri.

e. Komisioner

Merupakan perantara yang melakukan kegiatan membeli dan menjual produk ataupun jasa milik orang lain dengan atas namanya sendiri.

Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud dengan distribusi yaitu suatu cara untuk menyampaikan produk/jasa kepada konsumen yang membutuhkannya. Demikianlah pembahasan tentang pengertian distribusi, semoga dapat memberikan manfaat dan juga dapat menambah ilmu pengetahuan. Sekian dan terima kasih karena telah membacanya.

Design a site like this with WordPress.com
Get started